KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID – Amblasnya jembatan Kali Baru, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, yang saat ini ramai menjadi perbincangan membuat masyarakat dan pengguna jalan was-was.
Salah satu warga Kecamatan Pakuhaji, Enjang Yudha mengatakan bahwa Jembatan Kali Baru sudah lama dinilai tidak layak untuk dilalui kendaraan bertonase besar. Pasalnya, saat dilalui kendaraan bertonase ringan saja, jembatan tersebut terasa mengayun dan bergetar.
“Kalau kita bawa motor, terus diarah yg sama atau berlawanan ada mobil yang lewat di jembatan kali baru, itu berasa banget goyang-goyang,” kata Enjang kepada dellik.id, Jumat 15 Maret 2024.
Selain itu, saat ini dengan beredarnya video keretakan di bagian kontruksi jembatan Kali Baru itu, dirinya merasa was-was dan semakin tidak nyaman. “Jadi Was-was kalau lewat, apalagi kalau bareng-bareng sama mobil gede, takut banget ambruk,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Aktivis Pemuda Tangerang Utara, Egi Sahfutra mengatakan, retaknya bantalan beton pada Jembatan Kali Baru Pakuhaji itu selain disebabkan oleh faktor usia kontruksi jembatan itu sendiri, faktor padatnya mobilisasi kendaraan pengangkut tanah yang nyaris nonstop di jalur tersebut menjadi salah satu faktornya.
“Hampir nonstop 24 Jam mobil tanah lewat di jalur jalan raya Teluknaga-Pakuhaji dan saat melintas di jembatan itu beriringan, wajar saja jika bantalan beton mengayun kencang,” ucap Aktivis Pemuda Tangerang Utara, Egi Sahfutra.
Selama menunggu pengecekan dan pengujian terhadap kontruksi jembatan itu oleh Pemerintah, kata Egi, pihaknya meminta pengusaha mobil pengangkut barang tambang dan kendaraan berat lainnya untuk mengindahkan apa yang telah diimbau dan tidak memaksakan operasional demi keselamatan bersama.
“Saya minta Pj Bupati Tangerang menyiapkan Posko Dishub di jalur Pakuhaji-Teluknaga untuk menghindari kendaraan-kendaraan bertonase berat diatas 8 ton memaksa melintas,” pintanya.
Baca Juga: Bantalan Jembatan Kali Baru Pakuhaji Nyaris Amblas
Selain itu, Jembatan Kali Baru itu merupakan objek vital bagi masyarakat untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari, baik digunakan untuk lintasan bekerja, berniaga maupun bersekolah. Untuk itu pihaknya meminta kepada Pemerintah Daerah segera melakukan perbaikan dan memprioritaskan anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut. (Ade Maulana)