KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID – Arak-arakan santri membawa ratusan obor memadati ruas jalan raya Pekayon, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang. Selasa (21/3/2023) malam.
Ratusan santriwan santriwati dari Kampung Ganepo RT 01 dan RT 02 , Desa Pekayon tersebut bersatu berkeliling kampung dengan membawa api yang terbuat dari bambu berisi minyak tanah dengan sumbu diatasnya (obor) usai melaksanakan shalat isya berjamaah.
Salah satu warga Amsusianah (45) mengatakan, dirinya mengaku senang dapat mengikuti arak-arakan obor sambil mengajak buah hatinya tersebut. Menurutnya, acara ini sangatlah baik dan positif karena dapat menumbuhkan kebahagiaan bagi siapapun yang gembira dengan datangnya bulan suci ramadhan.
“Seneng banget, dari tadi dampingin anak meskipun jalan kaki sambil bawa obor tetep ga berasa capenya,” kata wanita yang disapa Susi saat ditemui dellik.id usai mengikuti pawai obor santri.
Baca Juga: Ribuan Warga Jati Raya Tumpah Kejalan, Karnaval Pawai Obor Menyambut Ramadhan
Lanjutnya, dengan diikut sertakan anaknya tersebut dalam pawai obor santri diyakininya akan berdampak pada perkembangan anaknya tersebut yang selama ini jika berpuasa ramadhan belum bisa penuh selama 1 bulan.
“Saya yakin tahun ini putri saya puasa tahun ini full, kebahagiaannya terlihat saat acara ini,” ungkapnya.
Senada dikatakan Endi (19) salah satu santri Ponpes Nurul Huda, menurutnya tradisi pawai obor santri saat perayaan acara umat islam jangan sampai punah seiring perkembangan tekhnologi. Pasalnya, saat ini tidak jarang remaja maupun anak-anak yang kurang aktif dalam acara keagamaan. Hal itu karena masuknya era digital 4.0 yang tidak mampu diimbangi sehingga tidak jarang membuat mereka lebih berdiam diri nyaman dengan gadgetnya.
“Bangga menjadi santri dan ayo menjadi santri karena santri menjaga dan merawat tradisi,” ucapnya.
Endi menambahkan, bahwa barang siapa yang senang dengan masuknya dan datangnya bulan ramadhan, maka Allah mengharamkan jasadnya masuk neraka.
“Pawai obor ini sama aja dengan kita gembira mau datangnya bulan ramadhan, dan dalam kitab ‘Duratun Nasihin’ jelas siapapun dia, maka diharamkan untuk jasadnya di masukan ke neraka,” pungkasnya seraya mengucap Aamiin.
(Ade Maulana)