KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID – Warga Gelam Barat RT 001 RW 001, Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, dikagetkan dengan kedatangan tujuh personel Densus 88 anti teror ke salah satu rumah kontrakan yang dihuni oleh seorang pedagang kopi keliling.
Salah seorang warga sekitar Yaya (58) mengatakan, personel Densus 88 anti teror berpakaian lengkap datang pada Sabtu 16 Desember 2023 lebih kurang sekira pukul 15.00 WIB didampingi oleh ketua RT dan pemilik kontrakan.
“Densus 88 datang sama RT dan yang punya kontrakan. Menggeledah isi kontrakan, diamankan dalam dus air mineral dan plastik hitam, tapi engga tau apa isinya,” kata Yaya saat ditemui dellik.id di lokasi, Senin (18/12/2023).
Yaya mengungkapkan, penghuni kontrakan tersebut selama 5 bulan terakhir menghuni rumah kontrakan tersebut, yang bersangkutan tidak pernah menunjukan perilaku aneh maupun berbuat tidak baik di masyarakat. Bahkan kata Yaya, tetangganya tersebut tinggal sendiri dan keseharian berdagang kopi keliling menggunakan sepeda motor.
“Di kontrakan ini dia tinggal sendiri, kalau sehari-hari dagang kopi keliling bawa motor, orangnya terbilang baik,” ujarnya.
Baca Juga: Ukur Indeks Kesiapan Penanggulangan Terorisme, BNPT Kunjungi Polresta Tangerang
Sementara itu, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sigit Dany Setiyono membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Polri terhadap rumah kontrakan di Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Namun, dalam hal itu, Sigit tidak menjelaskan secara detail perihal kronologis atas penggeledahan kontrakan yang dihuni terduga teroris berinisial S itu.
“Benar, ada penggeledahan oleh Densus 88. Kami hanya membantu mengamankan lokasi rumah terduga teroris,” ucapnya kepada wartawan antarabantennews.com.
Pantauan dellik.id di lokasi, rumah kontrakan susun tersebut berada di dalam lingkungan padat penduduk. Sementara terduga teroris menempati kamar kontrakan petak ujung sebelah kanan, di depan kontrakan berwarna kuning tersebut terdapat 1 buah gerobak dari rangka kayu dan teriplek diduga biasa digunakan oleh terduga teroris untuk berjualan kopi. Selain itu, nampak engsel pintu dalam keadaan tanpa gembok, di area kontrakan tersebutpun tidak terpasang batas garis polisi. (Ade Maulana)