Lanjut baca artikel
Berita

Disambangi Kasepuhan Baduy, Kapolda Banten: Saya Tidak Akan Lupa Penghormatan Ini

Ade Maulana
372
×

Disambangi Kasepuhan Baduy, Kapolda Banten: Saya Tidak Akan Lupa Penghormatan Ini

Sebarkan artikel ini
Disambangi Kasepuhan Baduy, Kapolda Banten: Saya Tidak Akan Lupa Penghormatan Ini
Momentum Silaturahmi Kasepuhan Adat Baduy Ke Rumah Dinas Kapolda Banten.

SERANG, DELLIK.ID – Puluhan kasepuhan adat Baduy mendatangi rumah dinas Kapolda Banten, Minggu (8/05/2022). Hal tersebut dilakukan para tokoh sebagai bentuk silaturahmi.

Dalam silaturahmi para sepuh Baduy tersebut disambut langsung oleh Kapolda Banten Irjen Pol Prof. Dr. Rudy Heriyanto didampingi isteri serta Wakapolda Banten Brigjen Pol Ery Nursatari, perwakilan pejabat utama Polda Banten dan Kapolresta Serang Kota AKBP Maruli Hutapea.

ADVERTISING
SCROOL UNTUK LANJUT BACA

Dalam kesempatan itu, Kapolda Banten Irjen Pol Prof Dr Rudy Heriyanto mengatakan bahwa kedatangan perwakilan masyarakat Baduy ke rumah dinasnya merupakan suatu penghormatan.

“Ini merupakan suatu penghormatan bagi saya dikunjungi oleh para sepuh adat Baduy dan Jaro. Dan silaturahmi ini harus terus berjalan,” kata Rudi Heriyanto, Minggu (8/05/2022).

Baca juga: Polda Banten Musnahkan 12 Ribu Botol Miras Jelang Ramadhan

Rudi menambahkan, momentum ini tidak akan pernah bisa dilupakan, pasalnya dengan datangnya para sepuh adat Baduy tersebut artinya kehadiranya memimpin Polda Banten dapat diterima oleh masyarakat Baduy.

“Saya tidak akan pernah lupa dengan saudara-saudara di Baduy, semoga silaturahmi ini membawa keberkahan,” ujarnya.

Sementara itu, Jaro Saija mengucapkan terimakasih kepada Kapolda Banten Rudy Heriyanto yang telah menerima secara langsung kedatangan masyarakat Baduy di rumah dinasnya.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Kapolda Banten dan Ibu, yang telah menerima kami untuk bersilaturahmi dikediamannya,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Jaro Saija memberitahukan bahwa saat ini ada 17.600 jiwa Suku Baduy yang tinggal di Kanekes yang bekerja sebagai petani.

“Untuk memenuhi kebutuhan hidup, suku Baduy telah meminta lahan perhutani yang ada di Desa Arjawana, Desa Pasir Bitung kepada Menteri Kehutanan dan atas permintaan tersebut telah diberikan lahan Perhutani seluas 300 hektar yang akan dijadikan tanah ulayat untuk bercocok tanam,” paparnya.

Selain itu, Jaro Saija meminta dukungan kepada Kapolda Banten terkait rencana akan mengajukan permintaan tambahan lahan kepada perhutani yang berada di Desa Cibarani, Kecamatan Cirinten yang akan diberdayakan oleh Suku Baduy untuk berladang.

“Kami meminta dukungan kepada bapak Kapolda untuk membantu agar Pemerintah dapat memberi tambahan lahan,” harapnya.

Terkait dengan permintaan tersebut, Kapolda Banten merespon baik dan akan mendukung penuh penambahan lahan untuk berladang suku Baduy.

“Saya mendukung penuh penambahan lahan berladang untuk Suku Baduy, bila dibutuhkan surat maka kami akan siapkan,” tutur Kapolda

Ditempat yang sama, Uday Suhada selaku pemerhati Budaya Baduy mengapresiasi Kapolda Banten yang telah menerima masyarakat Baduy ke rumah dinasnya.

“Saya mengapresiasi Kapolda Banten yang sampai saat ini sudah dua kali menerima kunjungan suku Baduy untuk bersilahturahmi setelah selesai pelaksanaan Seba Baduy,” ujar pemerhati Budaya Baduy.

Uday Suhada sangat mendukung dengan permintaan suku baduy untuk pertambahan lahan mengingat saat ini 3.000 hektar hutan yang masuk dalam tanah ulayat suku baduy yang dikelola untuk kelestarian hutan.

“Saat ini suku Baduy tinggal di 68 kampung dengan 17.600 jiwa sehingga masyarakat suku Baduy akan sangat terbantu jika Kapolda dapat mendukung untuk perluasan lahan hutan yang dapat digunakan masyarakat Suku Baduy untuk bercocok tanam ,” jelasnya.

Uday menjelaskan nilai kearifan lokal tentang kedaulatan pangan di Suku Baduy dimana masyarakat yang sudah berumah tangga wajib memiliki ladang dimana hasil ladang tidak dijual sehingga sampai dengan saat ini tidak ada warga yang mati kelaparan.

“Dalam suku Baduy tidak ada jarak antara pemimpin dengan warganya, pemimpin melayani bukan dilayani dan hidup menyatu dengan alam dan penuh kesederhanaan,” pungkasnya. (Ade Maulana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *