KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID – Dalam upaya mendukung program pemerintah, Karang Taruna Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, melaksanakan giat gotong royong membersihkan sampah di lingkungan dan kali, Senin (24/10/2022).
Ketua Karang Taruna Kecamatan Mauk, Ahmad Satibi mengatakan, bahwa kegiatan gotong royong yang dilakukan Karang Taruna Desa Ketapang merupakan langkah kongkrit pemuda desa dalam menciptakan kebersihan lingkungan. Selain itu, hal tersebut merupakan salah satu peran serta karang taruna dalam mendukung suksesnya Pamsea yang bakal digelar 28 Oktober 2022 mendatang di Ketapang Aquaculture.
“Keindahan alam tidak hanya harus terlihat dari dalam kawasan mangrove, akan tetapi jalan, sungai dan halaman permukiman warga pun harus bersih dari sampah,” kata pria yang akrab disapa Kang Abil kepada dellik.id, Senin (24/10/2022).
Baca Juga: Pedagang Pasar Tradisional Mauk Mulai Ditata, Camat: Agar Tidak Ada Bangli
Abil menambahkan, kebersihan lingkungan tidak hanya menciptakan keasrian lingkungan. Namun, keberlangsungan hidup bersih dari sampah dan tidak membuangnya sembarangan dapat mencegah dari ancaman banjir.
“Katar bekerja sosial dan dari hati, dan saya bangga kepada Katar Desa Ketapang yang mau berbuat tanpa pamrih,” ujarnya.
Lanjutnya, Desa Ketapang kedepan akan maju dengan adanya program pemerintah melalui Pamsea. Ia meyakini ekonomi masyarakat pesisir akan tumbuh dengan terdongkraknya sektor pariwisata dengan adanya Kawasan Ekowisata Mangrove.
“Penataan berbagai sektor yang berkaitan dengan Pamsea harus didorong oleh pemuda. Agar pemuda menjadi bagian sejarah dalam kemajuan daerahnya,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, masyarakat Kecamatan Mauk khususnya Desa Ketapang dapat terbiasa menjaga kebersihan mulai dari kebersihan halaman rumah, lingkungan dan sekitarnya.
“Habit (Kebiasaan) membuang sampah sembarangan harus kita rubah dengan kebiasaan hidup bersih,” pungkasnya.
(Nuryadi/Ade Maulana)
Alangkah lebih baik lagi merangkul lebih dalam berdiskusi bersosialisasi membaur dengan masyarakat setempat lebih khususnya pemuda pemudi di bagian pesisir yg mayoritas nelayan setempat, agar lebih mengerti dan paham apa maksud dan tujuan, krna tidak sedikit masyarakat yg gagal paham, mereka bukan tidak peduli tentang adanya pembangunan, mereka terlalu sibuk pokus dengan usahanya sebagai nelayan sehingga sangatlah susah Waktu luang yg mereka miliki maka dari itu hayu rangkul berdiskusi di mna mereka ada waktu senggang kita ikuti, jngn sampai mereka menganisi sendiri krna tidak ada pemahaman dari semua yg saat ini lgi berjalan yaitu pembangunan wisata taman mangrove.