Lanjut baca artikel
 
Peristiwa

Empat Jam Diguyur Hujan, Rumah Warga di Kelurahan Sepatan Terendam Banjir 1 Meter

×

Empat Jam Diguyur Hujan, Rumah Warga di Kelurahan Sepatan Terendam Banjir 1 Meter

Sebarkan artikel ini
Empat Jam Diguyur Hujan, Rumah Warga di Kelurahan Sepatan Terendam Banjir 1 Meter
Warga Kampung Dukuh, Kelurahan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Berhamburan Keluar Rumah Akibat Banjir Menggenangi Rumahnya. (Istimewa)

KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah di Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang menyebabkan rumah warga di 4 RT di Kampung Dukuh, Kelurahan Sepatan, terendam banjir setinggi 1 meter, Selasa 28 Januari 2025 malam.

Salah seorang warga Kampung Dukuh Sepatan RT 01 RW 01, Agung Setiawan mengatakan, bahwa pasca diguyur hujan deras selama kurang lebih 4 jam, ketinggian air di sekitar rumahnya hampir mencapai 1 meter. Ia mengungkap, bahwa selain di tempatnya tinggal, banjir juga terjadi di RT 02, 03 dan 05 yang ada di RW 01 Kelurahan Sepatan.

“Baru empat jam diguyur hujan, ketinggian air rata-rata setinggi lutut orang dewasa. Bahkan di dekat Mushola RT 01 air sudah mencapai 1 meter,” kata Agung kepada dellik.id, Selasa 28 Januari 2025.

Saat ini, kata dia, air sudah masuk kedalam rumah-rumah warga. Bahkan sebagian warga sudah mengungsi ke tempat kerabat yang aman dari banjir. Ia menambahkan, bahwa selain curah hujan yang tinggi, banjir disebabkan saluran air sudah rusak dan lama tidak diperbaiki oleh pemerintah setempat. Selain itu, masih banyak wilayah yang saat ini terdampak banjir yang belum memiliki saluran air (Drainase).

“Saluran air udah lama banget rusak dan sudah tidak berfungsi. Itu sudah lama banget dan luput dari perbaikan makanya terjadi banjir,” ujarnya.

Baca Juga: Mandi di Kali Sepatan, 2 Bocah Hilang Terseret Arus

Senada diutarakan Rojak, bahwa di RT 03 tempat kediamannya ini, ketinggian air sudah mencapai 70 centimeter. Ia mengaku saat ini bersama keluarga masih bertahan di rumah sambil menyelamatkan barang-barang berharganya ke tempat yang lebih tinggi.

“Tadinya mau mengungsi ke Majelis tapi di majelis juga sama terendam. Jadi sekarang masih bertahan di rumah,” ucap Rojak.

Warga berharap pemerintah segera melakukan pengalihan aliran air dari pemukiman warga menuju kali terdekat, baik menggunakan bantuan alat pompa maupun cara lainnya. “Belum ada dari Kelurahan atau pun pihak Kecamatan yang datang memberikan solusi kepada warga. Kami berharap pemerintah segera hadir sebelum debit air semakin tinggi,” pungkasnya. (Ade Maulana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *