Lanjut baca artikel
https://dellik.id/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241124-WA0010-min.jpg
Peristiwa

Heboh, Warga Sepatan Tangerang Temukan Bayi Baru Lahir Tergeletak di Bale Bambu

×

Heboh, Warga Sepatan Tangerang Temukan Bayi Baru Lahir Tergeletak di Bale Bambu

Sebarkan artikel ini
Heboh, Warga Sepatan Tangerang Temukan Bayi Baru Lahir Tergeletak di Bale Bambu
Salah Seorang Warga Saat Menggendong Bayi Perempuan Yang Ditemukan di Bale Bambu depan Panti Asuhan Muh Dallifah, Desa Karet, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. (Istimewa)

KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID – Bayi berjenis kelamin perempuan lengkap dengan ari-arinya ditemukan oleh warga di bale bambu depan Panti Asuhan Muh Dallifah, Kampung Karet Kapling, RT 07 RW 03, Desa Karet, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Kamis, 25 April 2024, sekira pukul 04.00 pagi.

Penemuan bayi tersebutpun sontak saja membuat heboh warga setempat dan ramai berdatangan untuk melihatnya.

Baca Juga: Heboh, Warga Temukan Mayat di Saluran Air dan Motor Kawasan Industri Akong Sepatan

 

Ketua Yayasan Panti Asuhan Muh Dallifah, Muhammad Nur mengatakan, bahwa pertama kali bayi perempuan yang diduga baru 1 jam dilahirkan tersebut ditemukan oleh anaknya yang baru saja pulang dari pasar. Saat itu, lanjut Nur, bayi tersebut terbungkus oleh kain lengkap dengan darah dan ari-arinya.

 

“Iyah betul, bayinya perempuan diletakan di bale amal jariah depan panti asuhan. Masih ada ari-arinya dan darah segar, sepertinya baru satu jam dilahirkan,” kata ketua Panti Asuhan Muh Dallifah, Muhammad Nur saat dikonfirmasi dellik.id melalui telepon, Kamis, 25 April 2024.

 

Nur mengaku, langsung membawa bayi perempuan tersebut ke Paraji terdekat untuk membersihkan darah dan memotong ari-ari bayi tersebut. Selain itu, untuk memastikan kondisi kesehatan bayi, ia pun membawanya ke Puskesmas Sepatan.

 

“Alhamdulillah ari-arinya sudah dipotong tadi dibantu sama dukun beranak (Paraji), sekarang bayinya ada di Panti saya rawat,” ujarnya.

Baca Juga: Viral, Mobil Elf Angkutan Umum Pakuhaji-Tangerang Tercebur ke Kali 

 

Tak hanya itu, kata Nur, dirinya telah memberi nama bayi perempuan tersebut dengan nama ‘Buang Safitri’. Nama itu ia berikan karena saat ini masih dalam suasana hari raya Idul Fitri.

 

Meskipun saat ini, ungkap Nur, banyak warga yang berdatangan ke Panti Asuhan untuk mengadopsinya. Namun, dirinya mengaku akan merawat anak tersebut hingga tumbuh besar nanti.

 

“Banyak yang mau mengadopsi tapi saya mau rawat sendiri bersama anak-anak lainnya yang ada di panti, mohon doakan agar jadi anak yang solihah,” pungkasnya. (Ade Maulana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *