KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID – Kiran (50) warga asal Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, pria beranak 4 harus rela menjadi seorang badut dan keliling kampung demi menutupi biaya hidup dan pendidikan anak-anaknya.
Pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini sejak 2019 silam, berimbas pada hilangnya pekerjaan dirinya sebagai buruh di salah satu pabrik di Kabupaten Tangerang. Setelah berbagai upaya mencari pekerjaan baru dilakukannya dengan menyambangi pintu-pintu pabrik namun belum ada satu pun perusahaan yang dapat menerimanya untuk bekerja.
Ibarat pepatah, menjadikan kaki sebagai kepala dan kepala menjadi kaki ia lakukan demi keberlangsungan hidup dan memenuhi kebutuhan sekolah anak-anaknya hingga akhirnya ia memutuskan menjadi seorang badut untuk menghibur anak-anak berkeliling kampung.
“Demi makan sehari-hari dan biaya sekolah empat anak-anak saya bang. Jadi badut engga apa-apa meskipun terkadang ada rasa malu dan tidak ingin anak-anak tau,” kata Kiran saat diwawancarai wartawan dellik.id di depan halaman kantor Kecamatan Sepatan, Minggu (31/10/2022) malam.
Kiran menuturkan, anaknya yang pertama dan kedua sudah sekolah SMP dan yang ketiga duduk di kelas 5 sekolah dasar (SD) sedangkan yang keempat masih berusia balita. Dengan penghasilan yang tidak jauh dari Rp50 ribu per hari nya dari hasil ngebadut dari pukul 08:00 WIB hingga pukul 21:00 WIB yang dirasa belum cukup hingga akhirnya profesi badut tersebut dibantu oleh istrinya meskipun sembari menggendong anaknya yang masih terbilang kecil.
“Sekarang berdua sama istri jadi badut karena istri ingin membantu saya sama-sama mencari nafkah demi sang buah hati. Kadang saya menangis dalam senyuman saat saya sendiri melihat istri sedang mengenakan seragam badut,” ungkapnya.
Baca Juga: Dinsos Kabupaten Tangerang Siapkan Tempat Tinggal Sementara untuk Rivaldi
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang Azis Gunawan mengatakan, bahwa pihaknya akan segera melakukan pendataan melalui Tim Reaksi Cepat untuk mendata para badut yang bekerja dengan membawa anak-anak. Setelah itu ia akan berkoordinasi dengan kepala desa sesuai domisili badut masing-masing agar ketika diberikan bantuan dapat diterima tepat sasaran.
“Kita segera lakukan asesmen kelapangan berkoordinasi dengan Kades-Kades dan dicek dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) nya,” kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang saat dikonfirmasi dellik.id via telepon.
(Nuryadi/Ade Maulana)