KOTA TANGERANG, DELLIK.ID – Mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Tangerang berdemonstrasi di Kantor Wali Kota Tangerang, Jum’at (3/3/2023).
Aksi Mahasiswa SEMMI mengangkat tema ‘Evaluasi Hut Kota Tangerang ke-30′ menuntut agar Walikota Tangerang Arief R Wismansyah agar segera menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi.
Koordinator aksi Indri Damayanthi dalam orasinya menyebut, bahwa sangat tidak pantas pemerintah menghambur-hamburkan APBD untuk pelaksanaan konser yang megah ditengah-tengah penderitaan masyarakat saat ini, menurutnya hal itu merupakan amanat UUD pasal 27 ayat (2) 1945 yang berbunyi, “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”.
“Praktiknya masih terdapat sangat banyak masyarakat miskin, tingginya angka pengangguran, banjir yang tidak ditangani padahal anggaran yang digelontorkan sangat besar, Bunda Literasi yang cacat hukum, pendaftaran bantuan pendidikan untuk mahasiswa yang dikebiri oleh Dinas Sosial serta kemacetan akibat ketidakjelasan status Situ Cipondoh,” kata Indri Damayanthi dalam keterangan tertulisnya kepada dellik.id, Sabtu (4/3/2023).
Baca Juga: Peringati Hari HAM, Mahasiswa Tangerang: Indonesia Emas 2045 Tanpa Kekerasan Terhadap Perempuan
Sementara, Yanto Ketua Cabang Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Tangerang menyampaikan bahwa pihaknya ingin menemui Walikota Tangerang sebagai pemangku kebijakan tertinggi di Kota Tangerang untuk dapat menyampaikan aspirasi secara langsung. Namun, ia mengaku merasa kesal karena belum berhasil menemui walikota dengan alasan sedang berada Dinas Luar.
“Kami merasa sangat kecewa Walikota Tangerang tidak dapat ditemui, padahal urusan Dinas Luar tersebut dapat diwakilkan oleh pejabat yang berkaitan, bahkan Pejabat Tinggi yang ada didalam Gedung Pemerintah Kota tidak bisa ditemui karena belum bersurat ini menandakan bahwa Pemerintah Kota tidak mau mendengar keluh kesah kami para mahasiswa,” ujar Yanto.
Lebih lanjut, untuk menunjukkan rasa kekecewaannya, para pendemo melakukan Teatrikal Drama dengan judul “Rumah Nepotisme Kota Tangerang” untuk menggambarkan bobroknya Pemerintahan Kota Tangerang saat ini, Namun, pihaknya mengaku aksi teatrikalnya tersebut harus terhenti usai bentrok dengan petugas keamanan yang berjaga.
“Kericuhan yang terjadi disebabkan karena tarik-menarik ban bekas antara saya dengan petugas keamanan yang berjaga, Ban tersebut hendak kami bakar karena bagian tak terpisahkan dari teatrikal, sebelumnya sudah mengirimkan Surat Pemberitahuan dengan keterangan Teatrikal: Drama Puisi dan Bakar Ban,” ungkap pria yang menjabat sebagai Ketua Cabang SEMMI Tangerang yang baru-baru ini dilantik.
Atas kejadian tersebut, ia mengaku mengalami luka ringan pada bagian kaki dan tangan dan mengecam tindakan yang dilakukan oleh oknum petugas keamanan.
“Saya menyayangkan tindakan Pemerintah yang tutup mata, dan petugas keamanan aksi yang bertindak tidak ramah sehingga menyebabkan adanya korban, kami SEMMI menyatakan secara tegas akan kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak untuk menindaklanjuti kejadian tersebut,” pungkasnya. (Ade Maulana)