Lanjut baca artikel
https://dellik.id/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241124-WA0010-min.jpg
Berita

Milenialpreneur Aditya Muhamad Bintang Dukung Program Prabowo Subianto di Sektor Properti

×

Milenialpreneur Aditya Muhamad Bintang Dukung Program Prabowo Subianto di Sektor Properti

Sebarkan artikel ini
Milenialpreneur Aditya Muhamad Bintang Dukung Program Prabowo Subianto di Sektor Properti
Milenialpreneur Aditya Muhamad Bintang. (Istimewa)

KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID Sektor properti Indonesia diproyeksikan terus berkembang pada tahun 2025, didorong oleh meningkatnya permintaan hunian dan percepatan pembangunan infrastruktur. Namun, tantangan seperti kenaikan suku bunga, meningkatnya harga tanah, serta persaingan ketat antar pengembang menjadi hambatan utama yang harus dihadapi. Para pelaku industri properti dituntut untuk tetap optimis dan inovatif dalam menghadapi kondisi tersebut.

Chairman CT Corp, Chairul Tanjung, menegaskan bahwa salah satu kunci keberhasilan dalam bisnis, termasuk di sektor properti, adalah koneksi. Jaringan yang kuat memberikan peluang besar untuk kolaborasi dan mendukung penyelesaian proyek secara optimal. Hal ini juga ditegaskan oleh Milenialpreneur Aditya Muhamad Bintang, yang menyoroti pentingnya menjaga hubungan timbal balik yang bermanfaat. Menurutnya, koneksi bukan hanya soal mengenal banyak orang, tetapi juga bagaimana memanfaatkannya untuk mendukung keberlanjutan bisnis, termasuk dalam penyediaan lahan, pendanaan, hingga pelaksanaan proyek yang tepat waktu.

Pentingnya koneksi juga sejalan dengan langkah pemerintah dalam mendorong pertumbuhan sektor properti. Menurut data Kementerian PUPR, sektor properti diperkirakan tumbuh 2% pada 2025, didukung oleh investasi infrastruktur, permintaan hunian, dan kebijakan pemerintah seperti insentif pajak serta kemudahan perizinan.

Baca Juga: Ombudsman RI Selamatkan Kerugian Masyarakat Hingga Rp68,7 Miliar

Selain itu, Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi peluang besar untuk mengatasi backlog kebutuhan perumahan. Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan jumlah unit rumah tetapi juga menerapkan teknologi konstruksi modern yang lebih efisien dan berkualitas.

Dalam mendukung program tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa APBN 2025 telah mengalokasikan anggaran Rp40,27 triliun untuk sektor perumahan. Anggaran ini terdiri dari Rp28,2 triliun untuk Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 220.000 unit rumah, Rp0,98 triliun untuk Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) bagi 240.000 unit, Rp4,52 triliun untuk Subsidi Selisih Bunga (SSB) yang mencakup 743.940 unit, serta Rp1,8 triliun untuk program Tapera guna membangun 14.200 unit rumah.

Kombinasi antara dukungan kebijakan pemerintah, koneksi yang baik, dan inovasi dari para pelaku industri diharapkan mampu mendorong sektor properti tetap tumbuh secara berkelanjutan. (Ade Maulana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *