KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID – Pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sukadiri, Ahmad Haerun sebut yang bisa menggandakan atau cloning kartu Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) milik Eti warga Desa Buaran Jati, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang adalah Bank BRI Unit Mauk.
“Yang bisa ngegandain (cloning) kartu ATM yah Bank BRI Unit Mauk, bukan pendamping atau operator DTKS,” kata Pendamping TKSK Kecamatan Sukadiri, Ahmad Haerun saat ditemui dellik.id di kediamannya, Minggu (26/11/2023).
Baca Juga: Tega! Uang Bantuan PKH dan BPNT Milik Warga Sukadiri Tangerang Dikuras Maling
Lanjut Haerun, dirinya selaku pendamping membantah jika dianggap melakukan pemblokiran dan mengajukan permohonan cloning kartu ATM atau KKS penerima manfaat bansos atas nama Eti yang saldonya raib dari rekening.
“Prosedur mengcloning harus membawa KPM nya (Ibu Eti), melampirkan Buku Rekening dan Kartu ATM asli. Kalau tidak ada itu yah engga bisa,” ujar Haerun.
Sementara itu, dirinya merasa aneh dengan penjelasan Bank BRI Unit Mauk kepada perwakilan keluarga dan pendamping PKH yang menyebut bahwa kartu KKS milik ibu Eti telah di cloning. Padahal, penggandaan kartu milik KPM hanya bisa dibuat di Bank BRI unit Mauk itu sendiri sesuai penerbitan awal, tidak bisa di Bank BRI unit lain.
“Saya pendamping TKSK dan Pak Mulkan pendamping PKH engga pernah mengajukan cloning. Kalau memang pihak BRI Mauk bilang di cloning berarti Bank BRI Unit Mauk sendiri dong yang cloning,” ucapnya.
Ia berharap, persoalan ini segera selesai dengan harapan Bank BRI Unit Mauk membuka berkas pemohon dan dokumentasi poto saat mengcloning. Selain itu pihak BRI harus memberikan informasi terkait kode teller 9967504, 9967042 dan 9967509 yang tertera pada print out penarikan saldo milik KPM tersebut.
“Kalau ada pemohon cloning silahkan buka data dan dokumentasi poto-potonya biar jelas. Dan biar tau siapa yang mengambil saldonya coba buka CCTV teller pada jam dan tanggal sesuai data di print out penarikan. Karena itu kode teller BRI bukan kode agen BRI Link pasti ketahuan yang datang ke teller untuk mencairkan uang siapa,” paparnya.
Baca Juga: Dinas Sosial Tangerang Telusuri Motif Pelaku Kuras Saldo PKH dan BPNT di Sukadiri
Sementara itu, saat ditemui di kediamannya, Acih (46) anak dari almarhumah Eti mengatakan, bahwa orang tuanya tersebut terakhir menerima uang bantuan sosial (bansos) BPNT senilai Rp400 ribu pada bulan Mei 2023 lalu yang saat itu uang tersebut digunakan untuk biaya berobat.
“Terakhir saya yang narik tunai empat ratus ribu di agen BRI Link Pak Aming, itu pun dimarahin sama Pak Subur (Ahmad Haerun pendamping TKSK) suruh belanjain ke barang jangan ambil uang tunai. Mau gimana lagi uangnya perlu buat berobat orang tua,” kata Acih
Setelah itu, kata Acih, pada bulan Juni 2023 ibunya tersebut dilarikan kerumah sakit karena kondisi kesehatannya yang tak berangsur membaik dan meninggal dunia pada Agustus 2023 kemarin.
“Dari bulan Juni sampe bulan November belum pernah ngambil-ngambil lagi..makanya aneh ada yang ngambil ke teller Bank langsung. Padahal kalau ngambil ke Bank harus orangnya (KPM) sendiri engga boleh di wakilkan,” pungkasnya.
Baca Juga: IRT dan Guru Ditetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Bantuan PKH Oleh Kejari Kabupaten Tangerang
Hingga berita ini diterbitkan dellik.id masih berupaya menghubungi Kepala Unit Bank BRI Mauk dengan mengirimkan pesan via WhatsApp terkait konfirmasi dan upaya memberikan ruang hak jawab.
(Ade Maulana)