Lanjut baca artikel
Berita

Penggagas Bahasa Persatuan Indonesia M Tabrani Diberi Gelar Pahlawan Nasional 

admin dellik
284
×

Penggagas Bahasa Persatuan Indonesia M Tabrani Diberi Gelar Pahlawan Nasional 

Sebarkan artikel ini
Penggagas Bahasa Persatuan Indonesia M Tabrani Diberi Gelar Pahlawan Nasional 
Penggagas Bahasa Persatuan 'Bahasa Indonesia' M Tabrani. (Int)

JAKARTA, DELLIK.ID Dikenal sebagai tokoh penggagas Bahasa Persatuan ‘Bahasa Indonesia’ M Tabrani dianugerahi Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (10/11/2023).

 

ADVERTISING
SCROOL UNTUK LANJUT BACA

Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional yang bertepatan dengan hari pahlawan tersebut dilaksanakan melalui prosesi upacara di Istana Negara yang diawali dengan pembacaan Keppres Nomor 115-TK-TH2023 tanggal 6 November 2023 dan dilanjutkan dengan penyerahan gelar yang diterima langsung oleh masing-masing keluarga keenam tokoh bangsa yang hadir.

 

Dalam upacara tersebut, terdapat enam tokoh bangsa yang diberikan gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo diantaranya:

 

1. Almarhumah Ida Dewa Agung Jambe, Bali

2. Almarhum Bataha Santiago, Sulawesi Utara

3. Almarhum M Tabrani, Jawa Timur

4. Almarhumah Ratu Kalinyamat, Jawa Tengah

5. Almarhum KH Abdul Chalim, Jawa Barat

6. Almarhum KH Ahmad Hanafiah, Lampung

Baca Juga: Gebyar Hari Besar Nasional, Ratusan Siswa Se-Banten Unjuk Bakat di SMKN 5 Kabupaten Tangerang

 

Turut hadir dalam acara tersebut, Menpora Dito Ariotedjo, Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, serta Wakil Ketua MPR Yandri Susanto, Lestari Moedrijat, Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI laksamana Yudo Margono.

 

Sekedar informasi, M Tabrani Soerjowitjirto lahir 10 Oktober 1904 dan meninggal dunia pada 12 Januari 1984. M Tabrani ialah seorang jurnalis dan politikus Indonesia, ia digolongkan kedalam wartawan dari angkatan tua sekaligus penggagas pemakaian bahasa Indonesia.

 

M Tabrani juga dikenal sebagai tokoh Jong Java dan pemimpin redaksi Harian Pemandangan periode Juli 1936 hingga Oktober 1940.

(Ade Maulana)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *