Lanjut baca artikel
   
Pendidikan

Potret Pilu Pendidikan di SDN Salembaran 1 Kabupaten Tangerang, Tanggung Jawab Siapa?

×

Potret Pilu Pendidikan di SDN Salembaran 1 Kabupaten Tangerang, Tanggung Jawab Siapa?

Sebarkan artikel ini
Potret Pilu Pendidikan di SDN Salembaran 1 Kabupaten Tangerang, Tanggung Jawab Siapa?
Gedung SDN Salembaran 1, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. (Foto: Ade Maulana/dellik.id)

KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Salembaran 1, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, sangat memprihatinkan. Pasalnya dengan kondisi gedung yang jauh dari kata layak serta jumlah siswa yang cukup banyak saat ini membuat para siswa terpaksa harus menerima pelajaran dengan cara bergantian.

 

Pantauan dellik.id di SDN Salembaran 1, terlihat gedung sekolah dengan jumlah 5 lokal ruang kelas yang terletak berdekatan dengan permukiman warga desa Salembaran Jati dan dipadati para pedagang.

 

Selain itu, terdapat 48 orang siswa disetiap kelasnya yang tengah menerima pelajaran dari para guru. Yang lebih memilukan lagi, para siswa terpaksa harus dipulangkan cepat mengingat waktu belajar mengajar yang harus bergantian dengan siswa lainnya yang sudah menunggu giliran meskipun dirasa belum optimal dalam menerima materi pelajaran.

 

Salah seorang wali murid, Usman (37) mengatakan bahwa, anaknya saat ini duduk di bangku kelas V sekolah dasar dan tengah memasuki masa semester. Namun ia mengaku, anaknya tersebut harus mengikuti semester pada jam 12.00 WIB siang dikarenakan ruang belajarnya masih dipergunakan oleh siswa lain.

 

“Anak saya kelas lima, masuknya siang jam 12 sampai jam 1 karena kelasnya dipakai dulu sama anak-anak kelas 1, 2 dan 3,” kata Usman saat ditemui dellik.id di halaman sekolah SDN Salembaran 1, Kecamatan Kosambi, Rabu (6/12/2023).

 

Senada dikatakan Maryani (40) ibu beranak 3 tersebut mengaku sangat menyayangkan kondisi belajar mengajar di SDN Salembaran 1 tersebut. Pasalnya, di sekolah tempat anaknya mengenyam pendidikan tersebut sangat terbatas ruangan untuk belajar. Hingga saat ini diungkapkan Maryani, anaknya harus menerima pelajaran dari guru dengan cara bergantian, hal tersebut dirasa tidak maksimal mengingat jam ajar yang diberikan tidak maksimal.

 

“Shif 1 keluar jam 9, anak saya kelas 2B shif 2 masuk jam 09.30 WIB, habis anak saya keluar ada lagi yang masuk shif 3. Soalnya satu ruangan dipakai untuk tiga kelas. Engga kebagian ruangannya dan belajar juga engga epektif kurang dari 4 jam,” ungkap Maryani.

 

Ia berharap, SDN Salembaran 1 segera mendapatkan ruang kelas baru dan tempat yang lebih luas serta nyaman untuk kegiatan belajar mengajar para siswa. Apalagi dengan kondisi saat ini musim penghujan yang membuat sekolah tersebut harus terendam dan semakin terganggu kegiatan belajar mengajarnya.

 

“Dari dulu begini terus engga ada penambahan-penambahan ruangan, kalau ruang kelasnya banyak, semua siswa bisa masuk pagi dan jam pelajarannya juga normal. Kasihan guru-guru ngatur waktunya,” ucapnya penuh harap.

Potret Pilu Pendidikan di SDN Salembaran 1 Kabupaten Tangerang, Tanggung Jawab Siapa?
Suasana Siswa di SDN Salembaran 1 Saat Menunggu Giliran Belajar di Kelas (Shift 2).

 

Sementara itu, Kepala SDN Salembaran 1 Asni Rinawati, S.Pd mengatakan, pihaknya tidak menampik jika di sekolah yang dipimpinnya tersebut memang jauh dari kata layak untuk kegiatan belajar mengajar. Selain itu, kondisi seperti ini tidak pantas untuk dibiarkan oleh Pemerintah mengingat sekolah dasar merupakan pintu awal dirintisnya para penerus bangsa untuk calon memimpin di masa depan.

 

“Yah, mau bagaimana lagi, memang seperti ini kondisinya kegiatan belajar mengajar di SDN Salembaran 1 yang memang sudah tidak layak, KBM dibagi menjadi tiga shift. Kelas yang seharusnya diisi oleh 27 siswa agar belajar mereka nyaman dan menyenangkan, ini bagaimama dengan 1 ruangan yang di isi oleh 48 siswa?,” ucap Kepala Sekolah SDN Salembaran 1, Asni Rinawati, S.Pd.

 

Asni mengungkapkan, kondisi KBM seperti ini sangat memilukan. Ditambah dengan masuknya siswa-siswi baru disetiap tahun ajaran baru yang memang tetap memilih sekolah yang dipimpinnya tersebut sebagai lokasi paling dekat dengan zonasi tempat tinggal masyarakat setempat.

 

“Kami perlu gedung baru yang layak dan dengan total ruang kelas 14 rombel untuk membuat kegiatan belajar mengajar stabil, siswa baru tidak tertampung semua, mereka sebagian ke sekolah swasta,” bebernya.

 

Saat ini, kata Asni, harapan itu akan menjadi sebuah keniscayaan jika apa yang disepakati oleh PT. Kukuh Mandiri Lestari atau PT. Agung Sedayu Grup dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk membangun gedung sekolah kemudian hari direalisasikan.

 

“Sampai saat ini masih janji-janji saja, akhirnya siswa yang harus menjadi korban akibat ketidakpastian,” ujarnya.

Baca Juga: SDN Salembaran 1 Kosambi Dambakan Realisasi CSR PT Kukuh Mandiri Lestari

 

Terpisah, PT. Kukuh Mandiri Lestari, melalui legal officer, Toni mengatakan, bahwa terkait kepastian realisasi pembangunan gedung SDN Salembaran 1, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pihaknya belum bisa memberikan waktu yang jelas. Namun ia mengaku rencana realisasi sedang tahap proses.

 

“Kita sedang proses yah,” pungkasnya.

(Ade Maulana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *