KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID – Bulan suci ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan. Keberkahan itu salah satunya dengan banyaknya sesuatu yang dapat diperoleh di bulan puasa ini.
Berbicara puasa tidak lengkap jika tidak berbicara makanan yang disajikan untuk berbuka. Nah yang saat ini lagi ramai jadi perbincangan yaitu Putu Mayang.
Makanan khas Betawi satu ini yang terbuat dari tepung kanji atau tepung beras dan santan yang dibentuk menyerupai mie disajikan dengan kinca atau saus gula merah. Makan ini cukup ramai jadi buruan warga yang ngabuburit berburu takjil di bilangan Pasar Jatiwaringin Mauk Tangerang tepatnya di depan kios makanan ringan serba dua ribu atau di samping Bakso Mas Dimas.
Pantas saja, lapak dagangan ini banyak diburu warga jelang berbuka puasa. 1 mika Putu Mayang isi 4 hanya dibanderol Rp.5000 lengkap dengan kinca atau saus gula merah. Selain Putu Mayang, di tempat itu juga menjual Lupis, lontong, asinan, rujak mie, aneka gorengan, kolak, biji salak dan risoles.
Baca Juga: Grand Opening, Cafe Tuan Rumah di Jatiwaringin Mauk ‘Mari Bertamu’
Salah satu warga Mauk, Nunung (45) mengatakan, bahwa dirinya kerap datang ke lapak takjil yang berada di Pasar Jatiwaringin Mauk tersebut. Sedari dulu menurutnya, di lapak tersebut selain lengkap, makanannya enak, terdapat juga makanan yang jarang tersedia di tempat lain seperti Putu Mayang favoritnya dan keluarga.
“Tempat ini (lapak teh yati) langganan saya setiap ramadhan. Menu favorit yang selalu ada Putu Mayang dengan kinca yang super manis,” kata Nunung saat ditemui dellik.id di lokasi. Selasa (28/3/2023).
Senada dikatakan Novi (35) warga asal Tanjakan, Kecamatan Rajeg mengaku senang jika datang ke lapak tersebut. Karena menurutnya tidak perlu pergi kesana kemari untuk mencari menu buka puasa lainnya, di tempat ini semua menu yang ia cari serba ada alias lengkap.
“Gak perlu kemana-mana bang (warga menyebut wartawan) satu tempat udah ada semuanya. Harganya murah rasanya enak,” ungkapnya.
Sementara itu pemilik lapak takjil ramadhan, Yati (45) mengungkapkan, bahwa usaha ini merupakan usaha musiman yang hanya ada selama bulan suci ramadhan. Kendati demikian, dirinya merasa senang dan memperoleh keberkahan dari berjualan tersebut. Dalam sehari kata Yati, dirinya mampu meraup omset jutaan rupiah dari berjualan takjil tersebut.
“Setiap tahun ga berubah-berubah selalu di sini lapaknya (depan kios snack serba dua ribu). Kue Putu Mayang masih berada di urutan nomor satu untuk penjualan disini,” kata Ibu nyentrik beranak 3 itu.
Ia menambahkan, bahwa usaha ini merupakan usaha bersama kakak kandungnya yang selalu mengedepankan rasa, selera serta pelayanan. Selain itu, kebersihan dan higienis makanan menjadi fokus utama komitmen usaha.
“Alhamdulillah omset ada kenaikan pasca tahun lalu covid, pelanggan makin nambah dengan berkah ramadhan,” pungkasnya. (Ade Maulana)