KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID – Ratusan rumah warga dan akses jalan di Kelurahan Kosambi Barat, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang tergenang air.
Genangan air yang merendam rumah warga dan akses jalan di RW 03, 04 dan 05 Kelurahan Kosambi barat tersebut terjadi lebih dari sepekan. Anehnya, hingga saat ini tidak adanya penanggulangan dari pemerintah setempat bahkan daerah meskipun sedikitnya 450 rumah warga terdampak.
Salah satu warga setempat, Roy Sandi mengatakan, bahwa meskipun banjir telah menggenang rumah dan melumpuhkan perekonomian warga yang sudah lebih dari sepekan tersebut. Hingga saat ini tidak ada upaya pemerintah setempat ataupun pemerintah daerah melakukan peninjauan dan memberikan solusi atas persoalan yang sering terjadi di wilayah kelurahan Kosambi Barat.
“Air berasal dari hujan dan air rob, sudah lebih dari seminggu air menggenangi jalan hingga rumah-rumah warga. Tidak ada sama sekali upaya dari pemerintah untuk melakukan penanggulangan seolah menutup mata,” kata Roy Sandi kepada dellik.id, Senin, 18 November 2024.
Lanjut Roy, dengan tidak adanya solusi dari pemerintah hingga saat ini, itu sama saja dengan pemerintah abai dan tidak melaksanakan amanah undang-undang. Padahal dalam Undang-undang No 24 tahun 2007, UU No 11 tahun 1974 pasal 10 huruf B dan C serta UU No 27 tahun 2007 dan UU No 11 tahun 2020 pemerintah harus melakukan pencegahan dan penanggulangan banjir.
“Padahal sudah sering terjadi banjir di Kosambi Barat tapi tidak pernah diberikan solusi, hanya didiamkan menunggu air surut dengan sendirinya. Padahal kalau tidak salah pemerintah telah memberikan anggaran hingga desa dan kelurahan terkait penanggulangan banjir atau bencana lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, aktivis muda tangerang utara, Malik Ahmad Zaidi mengatakan, bahwa dampak genangan air yang dibiarkan akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan dan perekonomian masyarakat. Apalagi air yang saat ini menggenang tersebut hitam pekat yang diduga terkontaminasi oleh air limbah dari pabrik-pabrik yang dekat dengan lingkungan warga tersebut.
“Kalau didiamkan tinggal tunggu saja dampak buruk yang akan timbul dan menjadi isu nasional di Kecamatan Kosambi,” ucap Malik.
Selain itu, menurut Malik, hal lain yang menyebabkan wilayah Tangerang Utara kerap terjadi banjir berdasarkan riset ialah faktor Land Subsidence atau penurunan permukaan tanah yang terjadi hingga 10 centimeter setiap tahunnya.
“Khusus wilayah Kosambi Barat, itu mestinya dibuatkan lubang biopori atau sumur resapan dan dibuatkannya infrastruktur saluran air yang bisa berfungsi dengan baik bukan hanya sekedar ada tapi tidak berfungsi malah menjadi tempat genangan baru,” ungkapnya.
Akibat genangan tersebut, saat ini banyak masyarakat yang terganggu aktivitasnya bahkan terkadang harus meliburkan diri dan yang lebih parahnya anak sekolah harus berjalan ditengah genangan untuk bisa menuju sekolahnya.
“Pemerintah Kelurahan, Kecamatan dan Pemkab Tangerang harus segera turun memberikan solusi dan melakukan penanggulangan agar persoalan genangan air di Kosambi Barat segera diatasi,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan dellik.id masih berupaya mengonfirmasi Camat Kosambi, Kabupaten Tangerang. (Ade Maulana)