KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID – Camat sukadiri, Ahmad Hapid menyebut sebanyak 6.000 keluarga di Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang, dengan kondisi kesejahteraan berada di bawah garis kemiskinan ekstrem dengan penghasilan per bulannya hanya mencapai rata-rata Rp350 ribu.
Selain itu, tercatat 943 anak mengalami gangguan pertumbuhan (stunting) akibat kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
“Data yang kami miliki berdasarkan klasifikasi miskin ekstrem ada enam ribu kepala keluarga lebih. Indikatornya pendapatan perbulan yang hanya Rp350 ribu,” kata Camat Sukadiri saat diwawancarai dellik.id usai menggelar Musrenbang di GSG Kecamatan Sukadiri, Senin (5/2/2024).
Mendapati kondisi itu, Pihaknya akan segera melakukan segala upaya tindakan untuk mengentaskan dua persoalan yang terjadi di wilayahnya. Dimana kata dia, dalam waktu dekat melalui program Pemerintah Kabupaten Tangerang yakni Gerakan Bersama Atasi Kemiskinan Ekstrem dan Cegah Stunting (Gebrak Tegas) dirinya akan segera meminimalisir keadaan tersebut.
“Akan kita gempur dengan lakukan Gebrak Tegas dari berbagai sisi, baik pemberian makanan bergizi bagi ibu hamil, balita, pembangunan sanitasi, dan pembangunan rumah tidak layak huni,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Pria kelahiran kota berjulukan Kota Buludru (Sumedang) 1973 pun menambahkan, bahwa terhadap wilayah yang mendominasi kategori miskin ekstrem, pihaknya akan segera berkomunikasi dengan pihak swasta untuk membangun Desa Karang Serang sebagai pusat Destinasi Wisata di Kecamatan Sukadiri.
“Desa Karang Serang akan kita jadikan kampung tematik (wisata pantai) dan desa ramah anak, agar ekonomi masyarakat di sana dengan cepat mengalami perubahan kearah pertumbuhan,” ujarnya.
Baca Juga: Sungai Cirarab Sukadiri Akan Dinormalisasi, Camat: Impian Saya Jadikan Cirarab Harum
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Partai PKS, Ahmad Sahril mengatakan, jika mengacu pada data masyarakat miskin ekstrem yang mencapai 6 ribu kepala keluarga, dapat disimpulkan 10 persen penduduk di Kecamatan Sukadiri adalah pengangguran.
“Sedang kita perjuangkan melalui pemberian pemberdayaan kepada organisasi pemuda, programnya sudah disetujui oleh Kemendagri dan anggarannya akan kita bahas di Musrenbang RKPD 2025 Kabupaten Tangerang,” kata Ahmad Sahril.
Bahkan kata dia, 10 tahun kedepan jika tidak ada pemberdayaan terhadap pemuda, maka tingkat kejahatan kedepan akan semakin meningkat. Untuk itu, dengan alokasi bobot 35 persen Pemberdayaan dan Ekonomi diharapkan anggaran tersebut dapat menjadi salah satu sumber dalam memecahkan kemiskinan ekstrem yang terjadi di Kecamatan Sukadiri.
“Anggaran RTLH akan kita naikan karena banyak keluhan dari penerima manfaat, rumahnya dibangun tapi seperti kotak dan prioritas penambahan sekolah negeri SMP hingga SMK agar tidak adalagi warga Kecamatan Sukadiri yang tidak memiliki ijazah sekolah kedepannya,” pungkasnya. (Ade Maulana)