Lanjut baca artikel
https://dellik.id/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241124-WA0010-min.jpg
Peristiwa

Tiga Gudang di Pakuhaji Ludes Terbakar, BPBD: Berisi Tinner

×

Tiga Gudang di Pakuhaji Ludes Terbakar, BPBD: Berisi Tinner

Sebarkan artikel ini
Tiga Gudang di Pakuhaji Ludes Terbakar, BPBD: Berisi Tinner
Tangkapan Layar Video Kebakaran Gudang milik Cv. Sinar Makmur Perkasa di Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. (BPBD Kab Tangerang)

KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID – Pabrik biji plastik milik CV. Sinar Makmur Perkasa di Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang terbakar. Sabtu (15/4/2023) sekira pukul 21:00 WIB. Akibatnya, 3 gudang ludes terbakar di lokasi tersebut.

 

Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat mengatakan, tiga gudang di Desa Gaga tersebut berisi biji plastik dan tinner milik CV. Sinar Makmur Perkasa.

 

“Total ada 3 gudang yang terbakar,” kata Ujat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/4/2023).

 

Baca Juga: Viral! Air Laut Meluap di Pakuhaji Tangerang, Camat Imbau Nelayan Tidak Melaut

 

Pihaknya mengaku, menerjunkan enam mobil damkar serta satu unit pompa portable untuk memadamkan api yang membakar pabrik tersebut.

 

6 unit mobil damkar yang diterjunkan terdiri dari 1 unit mobil damkar dan 1 unit Pompa Portable dari Markas Komando Curug, 1 Unit Pos Pakuhaji, 1 Unit Pos Sepatan, 1 Unit Pos Kosambi, 1 Unit Pasar Kemis, dan 1 Unit Pos Mauk.

 

Ujat mengatakan, saat ini api telah berhasil diatasi meski petugas sempat kesulitan memadamkan api lantaran banyaknya bahan mudah terbakar di pabrik itu.

 

“Api cepat membesar karena gudang berisikan bahan-bahan yang mudah terbakar,” ungkapnya.

 

“Hingga saat ini kondisinya masih merah namun api sudah dapat dikendalikan dan tidak ada perambatan, saat ini masih dalam proses pemadaman,” ujarnya.

 

Hingga kini, belum diketahui penyebab pasti dari kebakaran tersebut. BPBD juga belum menerima laporan adanya korban dalam peristiwa itu.

 

“Sampai saat ini belum ada laporan korban jiwa ataupun luka-luka, sedangkan kerugian belum dapat ditaksir,” pungkasnya. (Ade Maulana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *