Lanjut baca artikel
https://dellik.id/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241124-WA0010-min.jpg
Pendidikan

Tingkatkan Literasi Digital, Universitas Gunadarma Gelar Workshop di PKBM Tan Malaka

×

Tingkatkan Literasi Digital, Universitas Gunadarma Gelar Workshop di PKBM Tan Malaka

Sebarkan artikel ini
Tingkatkan Literasi Digital, Universitas Gunadarma Gelar Workshop di PKBM Tan Malaka
Workshop mengenai Teknologi Informasi dan Informasi, Universitas Gunadarma di PKBM Tan Malaka, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang. (Istimewa)

KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID Universitas Gunadarma melalui program pengabdian masyarakatnya kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi digital di kalangan pelajar. Kali ini, kegiatan tersebut dilaksanakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tan Malaka, yang berlokasi di Kampung Babakan No.23 RT 01 RW 04, Kelurahan Binong, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Sabtu, 18 Januari 2025.

Kegiatan di PKBM Tan Malaka dihadiri oleh puluhan siswa yang antusias mengikuti workshop mengenai teknologi informasi dan komunikasi. Universitas Gunadarma menghadirkan beberapa narasumber, salah satunya Dr. Agung Slamet Riyadi, ST., MMSI, dosen Fakultas Ilmu Komputer dan TI, Universitas Gunadarma.

“Di era digital saat ini, kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi adalah suatu keharusan. Mudah-mudahan melalui literasi digital ini siswa di PKBM Tan Malaka bisa belajar dan berkarya dan memanfaatkan teknologi,” kata dosen fakultas ilmu komputer dan TI, Universitas Gunadarma, Dr. Agung.

Dr. Mochamad Wisuda Sardjono, selaku Ketua Pelaksana PKM Universitas Gunadarma di PKBM Tan Malaka, menjelaskan bahwa kegiatan PKM ini rutin dilaksanakan setiap semester sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian kepada Masyarakat.

“Siswa di PKBM Tan Malaka dibekali komputerisasi dan dasar kewirausahaan. Dua hal ini sangat diperlukan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menghadapi tantangan di masa depan,” ujarnya.

Civitas akademika Universitas Gunadarma, khususnya Fakultas Ilmu Komputer dan TI, menekankan bahwa di era digital saat ini, keterampilan memanfaatkan komputer dan kewirausahaan adalah dua hal penting yang dapat diaplikasikan oleh siswa PKBM Tan Malaka dalam menghadapi perkembangan teknologi.

“Siswa Paket C juga memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi, peluangnya sama dengan siswa lulusan SMA dan SMK,” ungkapnya.

Baca Juga: PWI Gelar Literasi Media untuk Kepala Desa, Ketua Apdesi: Kades Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Universitas Gunadarma bahkan membuka peluang beasiswa bagi siswa yang berprestasi. “Siswa yang memiliki nilai akademik baik dan berasal dari keluarga tidak mampu dapat mengakses program beasiswa dari kampus kami,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Ferry Wardhana, Kepala Sekolah (Kepsek) PKBM Tan Malaka, mengungkapkan bahwa banyak siswa lulusan sekolah binaannya ini yang melanjutkan pendidikan ke universitas luar negeri, baik melalui jalur beasiswa maupun mandiri.

“Sejak tahun 2007 banyak lulusan PKBM Tan Malaka yang melanjutkan pendidikan ke universitas melalui jalur beasiswa dan mandiri,” ucap Ferry.

Siswa yang melanjutkan ke kampus di luar negeri tersebar di beberapa negara, tidak hanya di Asia, tetapi juga di Eropa dan Timur Tengah. Ferry menyebut beberapa di antaranya, seperti Leonardo Wilhelm di Taiwan, Bethany Caren di Program Ausbildung Jerman, dan Ririn Aprina di PSB Academy, Singapura.

Universitas Gunadarma berharap, melalui program ini, siswa-siswa di PKBM Tan Malaka dapat lebih siap menghadapi tantangan di era digital dan meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan mereka.

Sekedar informasi, PKBM Tan Malaka adalah sekolah nonformal yang telah berdiri sejak tahun 2007 dan telah terakreditasi B (Ijin Operasional: 423.8/098/Dispendik/2012 – NPSN: P.9908760). Sekolah ini mengambil bentuk pendidikan nonformal karena penyelenggaraannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan warga dan lingkungannya. Selain itu, bentuk pendidikan nonformal ini lebih akomodatif terhadap segala kendala yang dihadapi, termasuk perbedaan usia peserta didik, status sosial, kemampuan pembiayaan, dan penguasaan dasar yang dimiliki sebelum terlibat dalam proses pembelajaran. (*/Ade Maulana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *