Lanjut baca artikel
Berita

Tradisi Panjat Pinang di Kali dan Eksistensi Pemuda Arpas 82

admin dellik
471
×

Tradisi Panjat Pinang di Kali dan Eksistensi Pemuda Arpas 82

Sebarkan artikel ini
Tradisi Panjat Pinang di Kali dan Eksistensi Pemuda Arpas 82
Peserta Panjat Pinang Tengah Melakukan Strategi. (Istimewa)

KABUPATEN TANGERANG, DELLIK.ID – Dalam menyambut HUT RI Ke-77 berbagai perlombaan banyak disuguhkan di peloksok negeri, tak kalah meriah kala eksistensi pemuda Arpas 82, Desa Jatiwaringin, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, yang turut memeriahkan ragam acara.

 

ADVERTISING
SCROOL UNTUK LANJUT BACA

 

 

Ketua Pemuda Anak Remaja Pasar Jati (ARPAS 82) Sukari mengatakan bahwa, eksistensi pemuda Desa Jatiwaringin selalu menjadi pelopor dalam setiap rangkaian kegiatan sosial, keagaamaan maupun kegiatan hari-hari besar lainnya. Tak terlewatkan dalam momentum HUT RI ke-77 pergerakan pemuda Arpas 82 turut mengisi kemerdekaan bangsa dengan berbagai kegiatan unik dan menarik yang tentunya selalu menjadi perhatian ribuan pasang mata.

 

 

 

“Alhamdulillah, saya diizinkan menahkodai Arpas 82 generasi ke tujuh dan dalam HUT RI Ke-77 kami eksis melanjutkan tradisi pemuda di Desa Jatiwaringin dengan mengadakan berbagai kegiatan,” kata ketua Arpas 82 yang akrab disapa Kentung kepada dellik.id, Minggu (21/08/2022).

 

 

 

Lanjutnya, dari 13 kegiatan perlombaan yang digelar dalam HUT RI ke-77, ada satu kegiatan yang selalu dinantikan dalam puncak akhir acara yakni perlombaan panjat pinang di aliran air kali. Dimana perlombaan ini yang menjadi tradisi Arpas 82 sejak generasi pertama.

 

 

 

“Lomba panjat pinang di kali merupakan tradisi yang selalu dilakukan pemuda Arpas, kekompakan dan rintangan dalam meraih puncak pinang dan mengibarkan merah putih diatasnya adalah puncak kepuasan kami pemuda Desa Jatiwaringin,” ujarnya.

 

 

 

Senada dikatakan salah satu pemuda Arpas generasi ke-4, Endi Ray mengungkapkan, bahwa dirinya menilai pemuda Arpas 82 generasi ke-7 sukses melakukan rangkaian kegiatan HUT RI ke-77 sebagai wujud mencintai bangsa dan negaranya. Karena sesuai amanat proklamator, ditangan pemuda-pemuda lah bangsa ini dititipkan.

 

 

 

“Terus lakukan perbuatan-perbuatan positif dan eksis dalam segala kegiatan yang dapat bermanfaat untuk orang banyak,” ungkapnya.

 

 

 

Sekedar informasi, Panjat Pinang adalah perlombaan yang dilakukan dengan memanjat pohon pinang (atau pohon lainnya) yang sudah dikuliti dan diberi cairan pelicin, untuk memperebutkan barang-barang yang digantungkan di atasnya, biasanya diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Perlombaan ini merupakan salah satu lomba tradisional yang populer pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia.

 

 

 

Dalam sejarahnya, Panjat pinang berasal dari zaman penjajahan Belanda dulu. Lomba panjat pinang diadakan oleh orang Belanda jika sedang mengadakan acara besar seperti hajatan, pernikahan, dan lain-lain. Yang mengikuti lomba ini adalah orang-orang pribumi.

(Saekun/Gery Kurnia/Ade Maulana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *